Apa Itu Pertamini ? Pertamini merupakan merk dari para penjual bensin eceran atau BBM (Bahan Bakar Minyak) yang menggunakan alat pompa manual (Pertamini Digital Elektrik) dengan gelas takaran. Pertamini berbeda dengan para penjual bensin yang berada di pinggir — pinggir jalan dengan menggunakan jerigen atau botol bekas. Alat sebagai penjualan bensin eceran seperti Pertamini ini mulai tersedia kurang lebih tahun 2012 dan mulai dikenal hingga populer di tahun 2014 sampai sekarang.
Bahkan sekarang pertamini telah benar-benar populer di Indonesia dan banyak yang menjadikan pertamini ini sebagai ladang bisnis yang menggiurkan. Kios pertamini adalah satu area atau alternatif area untuk pengisian BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk kendaraan roda dua terlebih yang tengah kehabisan bensin sementara lokasi SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tetap Jauh.
Selain style premium yang di menjual oleh pebisnis — pebisnis kios pertamini, mereka jua tersedia yang menjual style bahan bakar pertamax. Memang Pertamini miliki nama yang nyaris serupa dengan Pertamina, tapi memang pertamini dan terhitung pertamina itu berbeda. Pertamini bukan bagian dari PT. pertamina dengan begitu pertamini adalah bagian dari usaha masyarakat untuk berwirausaha dalam meningkatkan ekonomi negara.
Alat Pertamini memiliki tangki cadangan berupa drum dengan kapasitas 200-210 liter yang ditanam di bawah dinding beton. Bahan bakar dari tangki akan dipompa masuk ke tangki ukur berkapasitas lima liter yang dilengkapi batas tera per liter. Bahan bakar dimasukkan ke dalam tangki kendaraan menggunakan selang dengan nozzle sebagaimana SPBU Pertamina pada umumnya. Harga satu alat Pertamini manual adalah sekitar 6,5 juta sementara alat Pertamini digital adalah sekitar 15-17 juta rupiah.
Penjual bensin eceran yang beralih menggunakan alat Mesin Pertamini menyebutkan bahwa alat ini lebih praktis dibandingkan saat masih menggunakan botol. Selain itu, dengan adanya ukuran pada tangki ukur, kepercayaan konsumen menjadi meningkat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penjual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar